Beberapa minggu ini para pirsawan dan pemerhati Siaran TV agak terganggu keasyikan mereka. Maklum akhir-akhir ini beberapa siaran dari tv nasional memang menghilang dari layar Tv mereka. Bagi yang senang Joget tak bisa ikutan joget caisar lagi karena Group Trans Tv memang menghilang. Lalu buat yang suka berita tentu kalang kabut karena Metro TV dan TV ONE ikutan menghilang.
Tak dinyana tak dikira ini merupakan tahapan yang harus dilalui para pemilik studio tv, juga kita sebagai sipenontonnya. Regulasi TV Digital tengah bergulir. Dimana pita frekwensi nantinya diisi oleh stasiun TV Lokal, dan TV Nasional wajib bersiaran di Frekwensi khusus dengan format digital.
Kepala Desa yang tak bersinggungan dengan dunia pertelevisian juga ikut imbasnya. Group FB Desa tak luput dari postingan pertanyaan akan hilangnya beberapa stasiun TV. SMS Center desa tak luput dari pertanyaan sejenis.
Maka terdorong dari hoby akan dunia digital, gudang pak kades diobrak abrik. Maka ditemukanlah Dekoder TV Digital DVBT merk Polytron yang dibeli di jakarta 2 tahunan lalu. Pasang di TV, scaning namun tak satupun stasiun TV nongol. Usut punya usut dan gogling di internet ternyata alatnya sudah kuno. Untuk TV digital yang sekarang harus DVBT2. Terpaksa cari ke Pekalongan dan ternyata kosong. Sore ini Pak Kadesakan ke Tegal, bukan cari istri muda. Tapi mencari dekoder DVBT2, secara daerah tegal sudah lebih familier dengan TV Digital karena disanalah terletak Tower TV Digital.
Hasilnya ditunggu ya.......
0 komentar:
Posting Komentar