REKAM DATA e-ktp DI BALAI PERTEMUAN DESA KEDUNGJARAN / GEDUNG BUMDes PADA SENIN 20 NOVEMBER 2017

Rabu, 20 Agustus 2014

Asal-usul Desa Kedungjaran

Pada Abad 17 atau tepatnya Tahun 1628 Kerajaan Mataram yang dipimpin Sultan Agung berencana akan menyerang Belanda di Batavia. Untuk itu dikumpulkanlah para Prajurit tangguh diantaranya Adipati Kendal yang berasal dari Pekalongan Kesesi anak dari Ki Cempaluk yaitu Tumenggung Baurekso.

Ditugasilah Tumenggung Baurekso untuk menyiapkan Prajurit Berkuda karena beliau mahir berolah senjata di atas kuda. Dan memang pada waktu itu ada divisi-divisi pasukan berkuda, Pasukan Gajah, Pasukan Panah, Pedang dan Tombak.

Dengan disertai prajurit-prajurit pilihan yang berasal dari batang, pekalongan dan kendal berangkatlah pasukan berkuda ‘KOLODUTO’ Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Baurekso.

Namun sayang, pada serangan yang sangat sengit di Batavia, pada tanggal 21 September 1628 Tumenggung Baurekso beserta anaknya Gugur. Hal ini mengakibatkan anak buahnya mundur kembali ke mataram.

Pada saat mundur guna menghindari pengejaran, pasukan yang tinggal beberapa orang melalui hutan-hutan dan tempat yang belum ada jalannya. Hingga sampailah di sebuah pinggiran Sungai yang sekarang bernama sungai sragi.

Saat akan menyebrang sang Kuda yang dinaiki seorang prajurit meringkik menolak, namun karena dipaksa maka berjalanlah kuda tersebut. Namun belum sampai di tengah sang Kuda tenggelam.
Dengan susah payah para prajurit berusaha menyelamatkan sang kuda, namun ia tenggelam. Maka pada saat itu si pemimpin Prajurit berkata, “ Besuk nek jamane wis rame panggonan iki supoyo diarani kedungjaran”. Yang atinya areal dalam di suatu sungai tempat tenggelamnya sang kuda.

0 komentar:

Posting Komentar