Setelah melalui proses Penjaringan dan penyaringan ketat. Dari seleksi administrasi hingga ujian penyaringan yang dilakukan melibatkan pihak ketiga LPPM Unikal Pekalongan. Akhirnya dari kelimabelas calon perangkat desa yang ikut mendaftar, yang berhak menjadi perangkat desa adalah Laelatun Nadifa.
Dengan perolehan nilai akhir 86,70 meninggalkan peringkat kedua Irma Navrati 82,13 dan peringkat tiga Triyanto dengan nilai 80,26. Maka Panitia Seleksi secara bulat menyerahkan hasil ujian ke kepala desa. Selanjutnya Kepala Desa melakukan konsultasi dengan Camat.
Nampak hadir Muspika kecamatan Sragi, Camat Sragi Drs. H. Hasanuddin, Kapolsek Sragi AKP Sumantri dan Danramil Sragi Kapten Inf. Sunarto. BPD, LPMD, TP PKK, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat dan Tokoh agama serta keluarga terlantik juga turut diundang.
Putra pasangan almarhum Bapak Jayidi dan Ibu Sunarti. Almarhum Bapak Jayidi sendiri adalah perangkat desa pada tahun 80-an. Sedang Ibu Sunarti adalah relawan pemulasaran jenazah perempuan untuk desa kedungjaran. Laelatun Nadifa sendiri, sebelum menjadi sekretaris desa selulus dari Unikal mengabdikan diri di BUMDes Kedungjaran sejak tahun 2015.
Lebih berat lagi, kewajiban piket malam harus juga dilaksanakan walau perempuan sekalipun. Kalau merasa tak sanggup bisa mengundurkan diri sekarang juga pungkasnya. Dijawab tegas oleh Sekretaris desa terlantik bahwa ia akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya tentu dengan syarat dukungan seluruh perangkat dan masyarakat.
Camat Sragi Drs. H. Hasanuddin menambahkan, Sekretaris desa itu istri kalau diibaratkan Kepala Desa itu suami. Harus bisa mengatur rumah tangga dengan baik, menjaga harmonisasi pemerintahan desa. Jangan overlap mendahului kepala desa, lebih lebih melawan.
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah diakhiri dengan doa oleh Rokhaniawan dari KUA Sragi dengan harapan Pelantikan Sekretaris Desa yang dilaksanakan hari itu menjadikan Desa Kedungjaran menjadi lebih baik lagi.
0 komentar:
Posting Komentar