HUT RI ke-69 di Kecamatan Sragi |
Launching Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Dalam upaya melindungi warga Desa Kedungjaran dari resiko kesehatan, kecelakaan kerja dan Kematian. Desa Kedungjaran menggalakkan kesadaran warga untuk ikut dalam program Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Pelantikan Sekretaris Desa
Laelatun Nadifa dilantik dan diambil sumpahnya oleh Kepala Desa Kedungjaran Saridjo untuk menjalankan tugas menjadi Sekretaris Desa di Kedungjaran
Pemilu Serentak 2019
Pemilihan Umum Serentak yang menyatukan kegiatan Pemilihan Legislatif sekaligus Pemilihan Presiden untuk pertama kalinya dilakukan di Indonesia pada Rabu 17 April 2019
Penyerahan Sertifikat Prona
Penyerahan Sertifikat Prona untuk warga Kabupaten Pekalongan dilakukan serentak di Pendopo Rumah Dinas Bupati Pekalongan
Perpustakaan Terbaik IT
Kepala Desa Kedungjaran menyampaikan Masukan dihadapan penggiat Literasi Indonesia yang tergabung di Perpuseru untuk mengkuti tahapan Pengusulan di Musyawarah Desa guna memasukkan Perpustakaan yang bisa didanai dari Dana Desa.
Pelantikan BPD Masa Bhakti 2019 - 2025
Setelah dipilih dari perwakilan masyarakat masing masing dusun, anggota BPD desa Kedungjaran dilantik serentak di aula kecamatan sragi pada Rabu 26 Juni 2019
Pencanangan Pilkades Amanah, Pilkades tanpa Money Politik
Pelantikan Panitia Pemilihan Kepala Desa ( P2KD ) 2019 di Desa Kedungjaran, sekaligus dicanangkan Pilkades Amanah yang melarang Praktek Bom Boman atau Pemberian Uang dengan sebebas bebasnya.
Kunjungan Wakil Menteri Desa PDTT Ari Budi Setiadi
Wakil Menteri Desa PDTT Republik Indonesia melakukan Kunjungan Kerja di Desa Kedungjaran untuk mencari tahu sejauh mana pemanfaatan Dana Desa untuk Pemberdayaan dan Pembinaan Masyarakat Desa .
Rabu, 27 Agustus 2014
Upacara Penurunan Bendera, Pengkhianatan Kemerdekaan Bangsa.
Rabu, 20 Agustus 2014
Asal-usul Desa Kedungjaran
Ditugasilah Tumenggung Baurekso untuk menyiapkan Prajurit Berkuda karena beliau mahir berolah senjata di atas kuda. Dan memang pada waktu itu ada divisi-divisi pasukan berkuda, Pasukan Gajah, Pasukan Panah, Pedang dan Tombak.
Dengan disertai prajurit-prajurit pilihan yang berasal dari batang, pekalongan dan kendal berangkatlah pasukan berkuda ‘KOLODUTO’ Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Baurekso.
Namun sayang, pada serangan yang sangat sengit di Batavia, pada tanggal 21 September 1628 Tumenggung Baurekso beserta anaknya Gugur. Hal ini mengakibatkan anak buahnya mundur kembali ke mataram.
Pada saat mundur guna menghindari pengejaran, pasukan yang tinggal beberapa orang melalui hutan-hutan dan tempat yang belum ada jalannya. Hingga sampailah di sebuah pinggiran Sungai yang sekarang bernama sungai sragi.
Saat akan menyebrang sang Kuda yang dinaiki seorang prajurit meringkik menolak, namun karena dipaksa maka berjalanlah kuda tersebut. Namun belum sampai di tengah sang Kuda tenggelam.
Dengan susah payah para prajurit berusaha menyelamatkan sang kuda, namun ia tenggelam. Maka pada saat itu si pemimpin Prajurit berkata, “ Besuk nek jamane wis rame panggonan iki supoyo diarani kedungjaran”. Yang atinya areal dalam di suatu sungai tempat tenggelamnya sang kuda.
Lomba Paduan Suara Mars dan Hymne Kabupaten Pekalongan
Hari jadi Kabubaten Pekalongan yang ke 972 hampir berbarengan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-69. Maka bisa dibayangkan betapa sibuk, ramai dan gegap gempita berbagai acara yang diadakan Pemda Kabupaten Pekalongan unetuk memperingati dua hari bersejarah tersebut.