Panen telah usai, namun suasana riang yang biasanya menghiasi wajah para petani saat ini raib entah kemana. Maklum panen pada musim tanan April-September 2014 ini memang gagal. Dari 102 HA sawah yang ada di Desa Kedungjaran hanya sekitar 20-an HA yang benar-benar menghasilkan. Selebihnya hanya menghasilkan 1 - 2 kwintal untuk sepetak sawah berukuran 1 iring. Padahal biasanya bisa mencapai 6 - 7 kwintal.
Hal ini jelas sangat memukul para petani, balik modal saja masih jauh. Masih untung bila tak menunggak hutang pupuk, obat-obatan dan ongkos Pompa Diesel karena sawah Kedungjaran memang menggunakan Pompa Air Diesel untuk mengairi areal sawahnya karena irigasi tak sampai ke desa Kedungjaran.
Sebagai gambaran betapa besar kerugian petani, Kepala Desa pada masa tanam terakhir menghabiskan ongkos hingga 30-an juta. Namun hasil penjualan hanya 13-an juta. Hampir 60 % kerugian yang ditanggung. Dan banyak juga yang sama sekali tak ada hasil sebutirpun seperti yang di alami Pak Slamet yang sawahnya disserang tikus dan Wereng.
Menanggapi hal ini Kepala Desa Kedungjaran berencana akan mengupayakan Irigasi tekhnis dengan mengirimkan Tim ke Provinsi dan usaha spiritual seperti yang dianjurkan oleh para sesepuh dan tokoh masyarakat.
Hal ini jelas sangat memukul para petani, balik modal saja masih jauh. Masih untung bila tak menunggak hutang pupuk, obat-obatan dan ongkos Pompa Diesel karena sawah Kedungjaran memang menggunakan Pompa Air Diesel untuk mengairi areal sawahnya karena irigasi tak sampai ke desa Kedungjaran.
Sebagai gambaran betapa besar kerugian petani, Kepala Desa pada masa tanam terakhir menghabiskan ongkos hingga 30-an juta. Namun hasil penjualan hanya 13-an juta. Hampir 60 % kerugian yang ditanggung. Dan banyak juga yang sama sekali tak ada hasil sebutirpun seperti yang di alami Pak Slamet yang sawahnya disserang tikus dan Wereng.
Menanggapi hal ini Kepala Desa Kedungjaran berencana akan mengupayakan Irigasi tekhnis dengan mengirimkan Tim ke Provinsi dan usaha spiritual seperti yang dianjurkan oleh para sesepuh dan tokoh masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar