REKAM DATA e-ktp DI BALAI PERTEMUAN DESA KEDUNGJARAN / GEDUNG BUMDes PADA SENIN 20 NOVEMBER 2017

Senin, 20 Februari 2017

Musyawarah Tani Antar Desa


Berawal dari berbagai permasalahan yang disebabkan perselisihan antar petani pengguna air di wilayah sragi, terutama desa Kedungjaran, purworejo, gebangkerep dan sekitar. Pada Hari Jumat 17 Februari 2017 pukul 20.00 wibb atas inisiasi Kepala Desa Kedungjaran dilaksanakan Musyawarah antar Desa yang diikuti perwakilan tani dari desa Kedungjaran, Purworejo, Gebangkerep dan Klunjukan.

Memang selama ini, hampir 10 tahun pertanian di sekitar Kedungjaran, Purworejo, Klunjukan dan Gebangkerep mengandalkan Pompanisasi. Walau sarana Irigasi sudah ada di areal sawah mereka, namun air dari bendung Gembiro tak pernah sampai di areal persawahan mereka. Diperparah lagi, ketika menggunakan Pompa sumber air yang merupakan air sisa buangan dari persawahan di atas desa mereka menjadi rebutan antar desa karena debit air yang tak mencukupi.

Maka sering terjadi perselisihan bahkan hingga kontak fisik walau selama ini bisa diselesaikan dengan mediasi antar kepala desa. Maka malam itu dibahaslah agar di musim tanam ke-2 yang bertepatan dengan musim kemarau perselisihan tersebut tidak terulang kembali. 

Pokok masalah setelah mendengar masukan dari masing-masing perwakilan petani dari desa yang hadir adalah rusak parahnya tebing saluran irigasi di jaringan Irigasi Ponolawen - Sragi. Tercatat lebih dari 30 titik kebocoran dari kecil yang berupa lubang hingga tebing longsor sepanjang puluhan meter hingga air terbuang dan akhirnya tak bisa mengalir ke desa-desa yang terjauh.

Malam itu akhirnya disepakati beberapa perencanaan perbaikan di mana desa Kedungjaran siap mengalokasikan dana sebesar 10 juta rupiah dan akan dilakukan kerja bakti antar desa untuk memperbaiki tanggul atau tebing yang rusak. Disampaikan juga usulan untuk membuat Pintu air di wangan sawah kedungjaran sebelah utara untuk mencegah saling tutup saluran air antara petani desa kedungjaran dan Gebangkerep dimana setiap kemarau petani Gebangkerep membendung air, hingga kedungjaran tak kebagian. Lalu pas musim Hujan petani Kedungjaran membalas dengan tak mau membuka bendung di kedungjaran yang mengakibatkan genangan di pemukiman desa Gebangkerep.

0 komentar:

Posting Komentar