Akhir-akhir ini kabupaten Pekalongan dihebohkan dengan berita telah ditemukannya situs purbakala berupa peninggalan bebatuan yang diduga bangunan candi. Berbagai berita menyatakan bahwa bebatuan tersebut adalah peninggalan awal kerajaan majapahit namun belum ada bukti berupa prasasti maupun dokumen otentik yang mendukung hal tersebut.

Dikarenakan mobil kecil maka perjalanan tak bisa dilanjutkan ke situs, dan harus menggunakan kendaraan roda dua. Bersyukur karena rombongan ada relasi dengan sesama kepala desa di sana hingga ada pinjaman kendaraan roda dua. Betul saja, selepas dari desa memasuki area hutan jalan berupa batu belah dengan kontur turun naik ekstrim. Di beberapa titik bahkan pembonceng harus turun dan membantu dorong, kebetulan kendaraan yang kita gunakan jenis matic. Untuk kendaraan jenis sport terlebih trail sangat cocok di jalan kearah situs karena beberapa rekan trabas sangat leluasa lewat.


Hanya sayang, cuaca tak berpihak kepada kami. Hujan agak derah mengguyur hingga kami cepat-cepat turun karena kwatir dengan jalur yang licin. Sewaktu pulang dan membersihkan diri di aliran sungai di bawah, ada informasi menarik bahwa di atas sana ada Batu Menhir atau persembahan kuno dengan tinggi 5 meter dan air terjun. Maka rencana dalam waktu dekat kami akan melakukan ekspedisi dengan persiapan lebih lengkap.
0 komentar:
Posting Komentar