REKAM DATA e-ktp DI BALAI PERTEMUAN DESA KEDUNGJARAN / GEDUNG BUMDes PADA SENIN 20 NOVEMBER 2017

Selasa, 27 Agustus 2019

Puluhan Petani Desa Kedungjaran Terancam Gagal Panen

        Pupus sudah harapan petani di Desa Kedungjaran, bagaimana tidak sejak 22 Agustus tanaman padi yang baru ditanam awal bulan Agustus tampak berubah warna merah meanandakan ada yang salah pada tanman padinya. Petani lesu melihat lahannya yang harusnya bisa panen dengan produksi melimpah namun harus gagal sejak masa tanam. Padahal masa panen sebelumnya di Kedungjaran terhitung bagus produksinya sehingga mendapatkan harga yang cukup tinggi.

     
        Setelah dilakukan penelusuran, ternyata hal tersebut diakibatkan oleh kualitas air yang sudah tercemar. Air tampak bercampur dengan limbah minyak dan berwarna orange. Ada beberapa kemungkinan yang yaitu kadar garam atau salinitas yang cukup tinggi dan limbah batik tulis/malam. Setelah dilakukan pengecekan kualitas airnya kadar salinitas cukup tinggi diperparah industri limbah batik tulis Desa sebelah yang dibuang ke sungai yang menjadi satu-satunya sumber pengairan utama lahan sawah di Desa Kedungjaran. Air sungai warnanya tampak tidak seperti biasanya, warnanya menjadi pekat khas pewarna bahan kimia diikuti dengan aroma yang menyengat.


       Kondisi ini sungguh berbanding terbalik dengan aturan yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan yang menetapkan Kecamatan Sragi salah satunya Desa Kedungjaran sebagai kawasan pertanian. Bagaimana bisa menjadi kawasan pertanian yang berkembang apabila lahan persawahan tidak memiliki produksi yang baik. Banyak permasalahn yang muncul seperti sumber air yang sangat sulit untuk mengairi di lahan seluas 102 Ha sehingga pengairan mandiri dilakukan dengan mengambil sumber air dari sungai dengan biaya yang cukup tinggi. Hal tersebut diperparah dengan pencemaran air limbah yang ada di sungai Sragi yang mendapat kiriman limbah dari Kecamatan Bojong yang langsung membuat colaps tanaman.

       Sampai saat ini, belum ada tindakan yang dilakukan dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan bagaimana mengatasi hal ini. Kami berharap permasalahan ini cepat teratasi dan di follow up  Dinas terkait mulai dari Dinas Pertanian, Dinas Pemukiman dan Lingkungan Hidup, dan Dinas lain yang berkaitan dengan permasalahan ini. 

1 komentar:

  1. Semoga produktivitas masih tetap bagus dan Pemerintah masih suplay untuk bantuan benihnya bagi yang mengalami puso smoga Bantuan benihnya gratis,dan bisa diusulkan ke kementerian untuk musim yang akan datang

    BalasHapus