![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvtxRA7-Wk_mWnVMfwQzHJ0lKX91Wb_yAzzHydAiUrwUUjYFxvot2mQZgz3kMojTx9MgWYCtyTDFyb4DgNAMNbYL0ckd3KIWoJM16cFm8R-NwTHfEwhx9GLQLaabgmjUfsxpvRajCKIA0/s1600/bupati2.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj59Px_YtJSgJtEzjZkmJunNxpmebNYMWkcskuMZZpXbGTHTJsi07tT-qna7TvCWci3pa4yCA_KeTbW3tROwlDetdpcNLojiaYkZ_7yiV7TBwVKyAiiFWlSu2P1u5grOWh3yE50_s5zqQ/s1600/bupati1.jpg)
Diawali di desa Krasak Ageng, kunjungan kerja hari ini ditujukan untuk mengevaluasi hasil bantuan Viberisasi Sawah untuk penanggulangan hama Tikus. Sebagai percontohan desa Krasak dan Desa Ketanon telah dibantu untuk menjadi desa percobaan program ini. Bila dikedua desa ini berhasil maka program ini akan diusulkan untuk ditindaklanjuti ke desa-desa lain karena hama tikus kian merajalela. Di pinggiran sawah sempat terjadi dialog santai dengan petani yang didampingi Kepala Desa Martopo. Ada yang menjadi catatan bahwa Bapak Bupati menghendaki acara seperti ini hendaknya disikapi bijak dengan tidak menyuguhkan buah Import, karena tak pro petani lokal.
Bupati yang didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pekalongan dalam kesempatan yang sama juga mengunjungi Desa Ketanon Ageng yang mendapatkan program serupa. Kepala desa Ketanon Ageng Husien menyampaikan berbagai masukan didampingi wakil petani Bapak Casmin agar program ini dilanjutakan karena keberhasilan nyata dalam mengurangi hama tikus.
0 komentar:
Posting Komentar