REKAM DATA e-ktp DI BALAI PERTEMUAN DESA KEDUNGJARAN / GEDUNG BUMDes PADA SENIN 20 NOVEMBER 2017

Kamis, 20 Maret 2014

Miris, Diesel yang sangat diperlukan DITARIK.

Entahlah, sepertinya kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan swasembada beras di negeri ini tak berlaku di desa Kedungjaran. Betapa gembar-gembor para petinggi negeri seakan hanya angin syurga di telinga para petani. Berbagai program Pemerintah yang muncul di televisi seakan hanya tontonan yang membuai petani tanpa kesempatan nyata untuk menikmatinya.

Betapa tidak, setelah sekian lama pertanian di desa Kedungjaran Sragi Pekalongan yang mengandalkan pengairan tadah hujan sedikit agak maju dengan adanya pompanisasi swadaya petani. Dari masa tanam yang satu tahun kini bisa 2 masa tanam dalam satu tahun. Walau petani harus sedikit mengeluarkan biaya tambahan berupa uang solar untuk pompa air yang diletakkan di sungai Sragi.

Lalu apakah areal sawah tersebut tak dialiri air dari saluran irigasi ?.  Petani hanya menatap kosong. Karena saluran Irigasi ada, namun airnya entah kemana hingga kondisi terakhir sarana tersebut rusak disana-sini tanpa upaya perbaikan yang berarti.

Bicara masalah warga yang berkerja di PSDA sebagai lembaga yang membidangi hal tersebut juga ada. Namun kontribusi mereka entah kemana.

Hal ini diperparah dengan munculnya surat dari Bagian Aset Kabupaten Pekalongan yang menyatakan Diesel bantuan yang selama ini menjadi tempat bergantung dari para petani akan dicabut oleh pihak Provinsi. Lalu dengan cara apa petani akan mengairi sawahnya ?

0 komentar:

Posting Komentar